AC Milan sedang mengincar Granit Xhaka sebagai solusi tangguh untuk memperkuat lini tengah mereka musim depan.
Gelandang berpengalaman dari Bayer Leverkusen ini dikenal karena kemampuannya mengatur ritme permainan, ketenangan di lapangan, dan jiwa kepemimpinannya. FOOTBALL INDOOR LEAGUE, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Xhaka: Bukan Superstar, Tapi Pilar Utama
Granit Xhaka sangat memahami peran pentingnya dalam tim, meskipun ia bukan tipe yang mencari sorotan. Ia cukup diberi ruang untuk mengatur tempo permainan dan memastikan keseimbangan antar lini, hal yang selama ini menjadi kendala bagi Milan. Ketiadaan sosok seperti Xhaka membuat Rossoneri sulit mengendalikan jalannya pertandingan secara konsisten.
Tidak menjadi pencetak gol utama atau pengumpan kreatif membuatnya justru memiliki peran bak fondasi sebuah bangunan yang menjaga agar seluruh sistem tetap kokoh berdiri. Dalam skuat Milan, tipe pemain seperti Xhaka sering kali menjadi pembeda antara kegagalan dan keberhasilan.
Selain perannya di lapangan, kepribadian Xhaka juga sangat membantu tim. Ia dikenal sebagai figur dengan mentalitas kompetitif tinggi dan keberanian untuk mengemukakan pendapat di ruang ganti. Dalam tekanan atmosfer San Siro, Xhaka bisa menjadi figur yang membawa kedewasaan dan ketegasan yang sangat dibutuhkan untuk mengangkat mental tim.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Baca Juga: Gyokeres Marah dengan Kebijakan Transfer Sporting CP
Harga dan Gaji Masih Rasional Untuk Milan
Dari sisi harga transfer, AC Milan berada dalam posisi yang menguntungkan. Bayer Leverkusen dikabarkan membuka negosiasi untuk harga sekitar €20 juta atau sekitar Rp350 miliar. Untuk gelandang berpengalaman yang bisa langsung memberikan dampak, angka ini termasuk terjangkau bagi Milan, mengingat kebutuhan mendesak mereka.
Gaji juga bukan hambatan besar. Saat ini Xhaka menerima sekitar €2,5 juta per tahun atau sekitar Rp43 miliar yang masih dalam skala wajar untuk struktur gaji Milan, terutama jika mereka bisa merampingkan skuad dengan melepas pemain dengan gaji besar lainnya.
Dengan kontrak tersisa tiga tahun di Leverkusen, klub Jerman tersebut masih memiliki posisi tawar, tapi memahami pentingnya menjaga keharmonisan tim dibanding menahan pemain yang ingin mencari tantangan baru.
Antara Ambisi dan Pilihan Stabil
Kunci dari peluang transfer ini datang dari sikap Xhaka sendiri. Ia tidak tergesa-gesa untuk pindah, namun tetap terbuka untuk proyek yang diyakini sejalan dengan ambisinya. Ia menghormati kontraknya di Jerman, tapi juga realistis terhadap tahap kariernya yang sudah memasuki fase matang.
Meski Galatasaray juga tertarik, Milan memiliki keunggulan dengan kompetisi Serie A yang lebih menantang, sejarah klub yang kaya, serta kemungkinan diasuh oleh pelatih Massimiliano Allegri. Kombinasi tersebut membuat Milan menjadi pilihan menarik bagi Xhaka yang menginginkan stabilitas sekaligus ambisi tinggi untuk meraih prestasi.
Apabila manajemen Milan berhasil meyakinkan Xhaka bahwa mereka memiliki visi yang sesuai, transfer ini bisa segera terealisasi. Ini bukan hanya soal uang atau status, melainkan soal keyakinan dan keseriusan dalam membangun tim yang kuat. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terupdate lainnya hanya dengan klik footballindoorleague.com.